Harga emas menguat tajam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), kembali bertengger di atas level psikologis US$1.800 karena greenback merosot setelah data harga konsumen AS menunjukkan penurunan inflasi yang kuat dari level tertinggi 40 tahun.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, melonjak US$33,20 atau 1,85 persen menjadi ditutup pada US$1.825,50 per ounce, setelah mencapai puncak sesi di US$1.836,80 yang tertinggi sejak 27 Juni.
Emas berjangka anjlok 18,40 atau 1,02 persen menjadi US$1.792,30 pada Senin (12/12), setelah menguat 9,20 atau 0,51 persen menjadi US$1.810,70 pada Jumat (9/12), dan terangkat 3,50 atau 0,19 persen menjadi US$1.801,50 pada Kamis (8/12).
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Selasa (13/12) bahwa indeks harga konsumen AS naik 7,1 persen tahun ke tahun pada November, lebih rendah dari kenaikan 7,3 persen yang diperkirakan para ekonom dan tingkat inflasi paling lambat sejak Desember 2021.
Indeks dan imbal hasil obligasi pemerintah AS turun tajam karena data inflasi yang lebih rendah dari perkiraan, malah mendorong emas.
Federasi Nasional Bisnis Independen melaporkan Selasa (13/12) bahwa Indeks Optimisme Bisnis Kecil naik 0,6 poin menjadi 91,9 pada November. Namun demikian, pembacaan November adalah bulan ke-11 berturut-turut di bawah rata-rata 49 tahun sebesar 98.
Emas telah naik sekitar US$200 dari level rendah US$1.600 yang dicapai pada awal Oktober. Selama tujuh minggu terakhir, emas hanya membukukan penurunan dalam satu minggu.
Rebound emas telah difasilitasi oleh jatuhnya indeks dolar, yang telah kehilangan hampir 8,0 persen nilainya sejak Oktober. Pada Selasa (13/12) saja, indeks, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 1,4 persen, terbesar dalam sehari sejak 11 November.
Investor sekarang sedang menunggu pengumuman pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve pada Rabu waktu setempat.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 58,7 sen atau 2,51 persen, menjadi ditutup pada US$23,99 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari melambung 30,90 atau 3,07 persen, menjadi berakhir pada US$1.038,90 per ounce. (Ant/OL-12)