DIGELAR secara daring, Dosen Vokasi Universitas Indonesia, Mila Viendyasari, Istiadi Soenarto, Devie Rahmawati bersama praktisi keuangan Avi Wulandari, menyelenggarakan program pengabdian masyarakat berupa seminar online bagi para perempuan di Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta.
Kegiatan ini diikuti berjumlah 113 peserta. Kegiatan dibuka oleh Puji Hastuti Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Kepulauan Seribu
“Anak muda sebaiknya lebih bijak lagi dalam mengelola keuangan di era digital dengan mengetahui bagaimana cara mengelola keuangan yang baik agar tidak terjerumus dalam pinjaman online yang Ilegal, Intinya dengan bijak mengelola keuangan kita akan bijak di masa depan,” ujar Puji Hastuti dalam keterangan pers, Minggu (11/12).
“Hidup di masa Krisis ekonomi baiknya Minimalis, dengan Tabungan Fantastis. Para perempuan merupakan menjadi manajer keuangan di dalam keluarganya. Untuk itu, perlu menetapkan Tujuan Keuangan, caranya dengan miliki beberapa tabungan sesuai tujuan = tabungan untuk pendidikan, dana darurat, kesehatan, masa pensiun, dsb, walaupun sedikit-sedikit jadi tidak hanya 1 tabungan saja,” ujar Istiadi.
Baca juga: Bank Lestari Jakarta (BPR) Sosialisasikan Produk Perbankan pada Mahasiswa
“Kondisi kita saat ini sekarang dengan adanya internet mengancam pada kriminalitas di dunia online, seperti kasus penipuan online shop," kata Mila Viendyasari
".Dulunya kita mudah untuk belanja dari rumah dari online, jadi kita tergiur dan tergoda untuk selalu memesan dan beberapa juga ada yang menjadi kesalahan pengiriman seperti pesannya apa dan yang datangnya berbeda," jelasnya.
"Mengapa harus memiliki literasi keuangan yang baik? karena dengan adanya penghasilan tambahan yang lain kita dapat menyiapkan kebutuhan di masa depan dengan lebih terjamin, selain itu bisa mencoba dengan memulai belajar investasi, baik crypto atau threading. Semakin tinggi keuntungan semakin tinggi juga risiko,” papar Mila.
“Faktanya selami pandemi ada gap tinggi antara yang miskin dengan middle, semakin besar gapnya. jadi 78% pada zaman sebelum pandemik: kaum menengah tidak bisa menyisihkan untuk dana emergency, tabungan apalagi dana pensiun (orang-orang menjadi Fomo)," jelas Mila Viendyasari.
"Sehingga penting untuk literasi keuangan. Solusinya perlu menggunakan marvy plan yaitu metode budget best practice yang paling pas untuk orang Indonesia. metode ini adalah gabungan dari metode kakeibo dari Jepang dan metode 50:30:20 dari Amerika dengan zero budget metode," ujarnya.
"Kakeibo* adalah metode mencatat dan evaluasi dari Jepang untuk semua pengeluaran kita. Kedua metode digabung menjadi zero budget plan. berikan pekerjaan kepada setiap rupiahmu,” ujar Avi Wulandari
“Adapun tips menghindari pinjaman illegal yang pertama jangan mengunduh aplikasi pinjaman apapun dari app store yg tidak diverifikasi. Lalu kita perlu tahu cara membedakan pinjol yang illegal dan legal," terang Devie Rahmawati.
."Dimana yang illegal tidak memiliki izin resmi; tidak ada identitas pengurus dan alamat kantor yang tidak jelas; bunga/biaya pinjaman dan denda tidak jelas. Sedangkan pinjol yang legal terdaftar dan diawasi OJK serta identitas pengurus dan alamat kantor yang jelas, “ tutup Devie. (RO/OL-09)