28 November 2022, 20:55 WIB

Ancaman Resesi Ekonomi Global Momentum Investasi Properti


Mediaindonesia.com | Ekonomi

DOK Pribadi.
 DOK Pribadi.
Unit di Royal Tajur.

PELAKU pembangunan tetap optimistis sektor properti bakal tetap bertumbuhan jika resesi ekonomi global pada 2023 benar-benar terjadi. Pasalnya, kebutuhan properti, khususnya hunian atau rumah, masih cukup besar di Indonesia, baik untuk rumah pertama maupun hunian sebagai objek investasi. 

Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), backlog atau kekurangan pasokan rumah di Indonesia saat ini masih tinggi mencapai 12,75 juta unit. Investor pun makin cerdas dan tahu bahwa investasi yang paling imun terhadap krisis ekonomi dan gejolak sosial/keamanan ialah sektor properti.

General Manager PT Tajur Surya Abadi, pengembang perumahan Royal Tajur, Bogor, Hendra Gunawan, berpendapat sejatinya saat terjadi krisis ekonomi sosial malah menjadi momentum tepat untuk berinvestasi di properti. Saat itu harga properti cenderung tidak naik, bahkan di sejumlah lokasi bisa saja turun tetapi itu dijamin tidak berlangsung lama. Beda dengan instrumen investasi lain, properti dinilai banyak kalangan investasi paling aman.

"Ramai soal resesi global itu Agustus sampai September (2022) dan pengaruhnya terhadap penjualan kami itu di Oktober 2022. Namun di November, setelah keluar berita-berita optimisme bahwa Indonesia tidak terdampak, penjualan rumah dan apartemen di Royal Tajur kembali stabil dan cenderung meningkat," kata Hendra, yang ditemui Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (28/11). 

Hendra mengatakan, sebagai investor properti tidak perlu cemas terlebih terhadap resesi global 2023. Sebenarnya, lanjut dia, yang lebih parah itu pada awal-awal pandemi covid-19 sekitar April hingga September 2020. Kondisi ekonomi global termasuk Indonesia saat itu sangat terpuruk, lebih parah dari resesi yang dikhawatirkan di 2023. 

"Sebagai investor seharusnya di masa seperti ini saatnya berinvestasi. Jadi salah jika investor mengambil posisi wait and see. Ini karena properti sudah terbukti imun terhadap krisis ekonomi bahkan resesi. Waktu harga properti sempat turun di Kelapa Gading (Jakarta Utara) turun saat banjir besar melanda beberapa tahun lalu, tetapi dalam kurun waktu hanya 2-3 tahun harganya kembali meroket," jelasnya Hendra.

Memanfaatkan momen ini, perumahan Royal Tajur mengajak para investor untuk melakukan aksi bisnis. Saat ini merupakan waktu para investor bertransaksi properti. Ini bukan waktunya ambil sikap wait and see. "Pada saat posisi see, harga sudah tinggi. Harusnya waktu wait itu sebenarnya peluang dapat margin tinggi. Kalau sudah see di situ investor panen cuan. Belinya pada posisi see ya terlambat sebab itu posisi jual," ujar Hendra.

Ditambah lagi, lanjutnya, saat ada isu negatif resesi ekonomi global 2023 dan pasar wait and see, pengembang dalam posisi tidak bisa berhenti. Pengembang tetap harus berjualan karena pembangunan infrastruktur berjalan dan kontrak-kontrak pembangunan rumah tidak bisa dihentikan. "Istilahnya sekarang sebagian besar developer ambil kebijakan menurunkan margin demi keberlanjutan proyeknya. Jadi ini waktunya investor properti ambil peluang," tegasnya.

Karena itu, khusus di November hingga Desember ini, perumahan Royal Tajur merilis promo menarik khusus buat investor, yaitu investor time. Royal Tajur memberikan potongan harga hingga 20% dengan cara bayar tunai. "Kami menawarkan apartemen harga Rp500 juta-Rp800 jutaan, rumah indent klaster terbaru The Dunster harga mulai Rp800 juta hingga Rp1,5 miliar, dan rumah ready stock harga Rp1,5 miliar- Rp2,5 miliar, serta kaveling," jelas Hendra.

Di luar promo investor time, yang menarik menurut Frans Hartono, Department Head Sales Royal Tajur, saat ini permintaan sewa atas rumah dan apartemen di Royal Tajur cukup tinggi. Pasar sewa apartemen (1 bedroom) fully furnished di Royal Tajur Rp30 juta per tahun dan landed house (1 lantai 2 kamar) Rp30 juta nonfurnished. "Kalau investor beli rumah ready di program Investor Time sangat menguntungkan, beli bisa langsung dikaryakan (disewakan). Mereka langsung menikmati dapat yield daripada beli rumah indent," lanjut Frans.

Untuk penyewa, kata Frans, pembeli tidak perlu repot karena baik landed maupun apartemen Royal Tajur punya divisi yang khusus mencarikan listing penyewa. Penyewa kebanyakan merupakan pekerja informal yang bekerja dari rumah. Mereka butuh ketenangan dan suasana pegunungan yang sejuk. "Kami bersyukur, selama ini kepercayaan end-user dan investor kepada Royal Tajur cukup tinggi. Itu semua karena yang kami janjikan semuanya terealisasi. Belum ada sejarahnya pembangunan rumah dan apartemen di Royal Tajur mangkrak atau telat serah terima," pungkasnya.

Pembangunan Royal Heights Apartment Tower B selesai dan diserahterimakan pada pertengahan 2023 dan bisa langsung AJB (Akta Jual Beli) serta dapat sertifikat. Bogor Royal Heights merupakan percontohan perizinan apartemen yang penerbitan sertifikat paling cepat. Saat ini Royal Tajur menyelanggarakan pameran di Lobby Tower 2, Bursa Efek Indonesia, Jakarta, mulai Senin hingga Jumat (28 November hingga 2 Desember 2022). (RO/OL-14)

BERITA TERKAIT