13 November 2022, 12:30 WIB

B20 Usung 3 Isu Prioritas di Sektor Bisnis


M Iqbal Ramadhan Avisena | Ekonomi

ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
 ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
B20 Summit

BUSINESS of 20 (B20) bakal memberikan 25 rekomendasi dengan tiga isu prioritas di dalamya kepada para pemimpin negara-negara anggota G20. Tiga isu prioritas yang diusung oleh forum pebisnis global itu yaitu inovasi, inklusi, dan kolaborasi.

"Prioritas ini akan direfleksikan ke dalam aksi nyata, dan ini adalah tahun untuk melakukan aksi-aksi nyata," kata Chairwoman B20 Shinta Widjaja Kamdani saat membuka B20 Summit di Nusa Dua, Bali, Minggu (13/11).

Pada sisi inovasi, lanjut dia, B20 menekankan pentingnya mempromosikan inovasi untuk membuka pertumbuhan pascakrisis yang adil. Hal ini dapat ditempuh dengan tiga cara. Pertama, mendorong digitalisasi untuk menjembatani kesenjangan digital.

Kedua, mempromosikan akses yang lebih luas ke model pembiayaan inovatif untuk proyek-proyek yang mempercepat pertumbuhan yang adil. Ketiga, menerapkan langkah-langkah untuk memastikan inovasi digital berpusat pada manusia, bertanggung jawab dan aman.

Lalu pada sisi inklusi, ucap Shinta, B20 mendorong untuk mempromosikan fasilitasi pembangunan berkelanjutan yang inklusif bagi UMKM dan kelompok rentan. Ini ditempuh melalui tiga cara, pertama yakni mendorong inklusi lebih lanjut dari UMKM dan bisnis yang dipimpin perempuan dalam ekonomi global.

Baca juga: Buku B20 Sustainability 4.0 Awards, Langkah Kecil Menuju Dunia Lebih Baik

Kedua, memungkinkan penerapan praktik bisnis yang berkelanjutan di UMKM. Ketiga, mempromosikan dan melindungi perempuan dan kelompok rentan lainnya di tempat kerja.

Kemudian pada sisi kolaborasi, B20 mendorong kolaborasi multistakeholder di negara maju dan berkembang untuk membangun masa depan yang tangguh dan berkelanjutan.

"Ini dapat dilakukan melalui percepatan transisi hijau dan adil, memperkuat kerja sama untuk membangun ketahanan terhadap guncangan ekonomi global di masa depan, dan mengembangkan lebih lanjut interoperabilitas untuk memungkinkan kerja sama global yang lebih aman dan kuat," tutur dia

"Jadi tentu kita berharap akan diadopsi dan diimplementasikan dan mencapai apa yang kita visikan. Kita tidak ingin itu berhenti pada rekomendasi. Kita juga menargetkan agar itu terimplementasikan dengan baik," pungkas Shinta.(OL-5)

BERITA TERKAIT