MENTERI Perdagangan Zulkifli Hasan mengaku telah mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo agar negara menyiapkan dana sebesar Rp100 triliun untuk menyerap produk petani Indonesia. Ia mengeklaim usulan itu disetujui oleh Kepala Negara.
"Saya usulkan ke beliau, Rp100 triliun untuk setahun dan kita lakukan selama tiga tahun. Beliau setuju, nanti saya akan duduk bersama (dengan pemangku kepentingan)," ujarnya dalam konferensi pers kinerja 100 hari Menteri Perdagangan di Jakarta, Minggu (25/9).
Menurut Zulhas, sapaan karib Zulkifli Hasan, usulan itu dapat mendorong peningkatan kesejahteraan petani. Lebih lagi, bila usulan itu terlaksana dengan baik, maka harga dan ketersediaan bahan pokok dipastikan bakal terkendali.
Dana Rp100 triliun itu nantinya akan diserahkan kepada perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pangan. Perum Bulog dan PT Rajawali Nusantara Indonesia, misalnya, dapat ditugaskan untuk menyerap seluruh produk petani dengan dana tersebut.
Zulhas berpendapat, banyak negara telah mengadopsi skema serupa untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan mendapatkan stok pangan untuk kebutuhan dalam negeri. Diharapkan pula, bila usulan itu terlaksana, Indonesia dapat memiliki beragam stok pangan.
"Jadi ini sangat mendasar. Banyak yang sudah melakukan ini. Stok pangan kita hanya ada beras, biasanya sekitar 800 ribu ton dan itu untuk tiga bulan saja," kata dia.
"Stok jagung kita tidak ada, stok kedelai kita tidak ada. Sedangkan negara lain itu bisa memiliki stok pangan untuk sampai 5 tahun ke depan. Jadi penting betul mengenai penataan pangan ini," pungkas Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu. (OL-8)