PEMBENTUKKAN Supreme Audit Institution 20 (SAI20) diapresiasi oleh pemerintah. Sebab, forum ini bakal menjadi salah satu warisan Presidensi G20 Indonesia.
"Pembentukan SAI20 akan menjadi salah satu warisan dari Presidensi G20 Indonesia," ujar Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan dalam pembukaan pertemuan SAI20 di Bali, Senin (29/8).
Untuk itu, kata dia, pemerintah berharap SAI20 yang digagas oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bisa memberikan rekomendasi dan masukan penting ke dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 November.
SAI20 diharapkan mampu menyampaikan perspektif audit yang independen dalam rangka membantu pemerintah merumuskan kebijakan pemulihan ekonomi secara berkelanjutan, mendukung pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs) dan kesiapan menghadapi krisis di masa depan.
Baca juga: Sinergi dan Kolaborasi Membangun Akuntabilitas Serta Transparansi Melalui SAI20
Selain itu, SAI20 juga diharapkan mampu merumuskan peran dalam mendukung masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan dalam mengatasi aneka tantangan global, khususnya terkait isu utama Presidensi G20 Indonesia, yaitu penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan pembangunan ekonomi hijau, termasuk transisi energi yang adil dan terjangkau.
SAI20 juga diharapkan dapat terus menjaga peran krusial auditor bagi pemimpin di masa-masa sulit maupun krisis.
"Jadikan KTT SAI20 sebagai jembatan penghubung pemikiran para auditor manca negara yang tentunya memiliki mandat dan pengalaman berbeda dalam merespons krisis sehingga dapat memberikan kekayaan perspektif dan gagasan," ungkap Wapres.
Lebih lanjut, Ma'ruf Amin juga berharap SAI dapat melahirkan komunike yang mencakup hal-hal tersebut. Pasalnya, komunike yang dihasilkan oleh SAI20 nantinya dapat digunakan sebagai salah satu referensi dalam penyiapan deklarasi Pemimpin G20 di Bali pada November 2022 yang akan datang. (OL-5)