26 August 2022, 23:34 WIB

Bahlil: UMKM Benteng Pertahanan RI Saat Hadapi Krisis


mediaindonesia.com | Ekonomi

Antara
 Antara
Pekerja menjemur bahan olahan dari singkong yang dibuat menjadi tepung tapioka.

MENTERI Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut sektor UMKM sebagai benteng pertahanan ekonomi Indonesia ketika menghadapi krisis.

Lebih lanjut, dia menilai pelaku UMKM mejadi penyelamat ekonomi Indonesia saat krisis ekonomi melanda pada 1998. Lalu, yang terbaru krisis akibat pandemi covid-19.

"UMKM di Indonesia adalah sebuah bentuk pertahanan ekonomi nasional. Kenapa? Karena telah teruji, UMKM mampu menyelamatkan ekonomi nasional pada krisis 1998," ujar Bahlil, Jumat (26/8).

Baca juga: Pesan Menkeu Bagi Yang Mampu: Jangan Konsumsi BBM Subsidi

Saat itu, lanjut dia, tingkat inflasi Indonesia mencapai 88%, sehingga menyebabkan semua perusahaan pailit. Bahkan, tidak mampu lagi menjalankan roda usaha. Saat itu, hanya UMKM yang mampu bertahan dari krisis dan mampu mendukung ekonomi nasional.

Kemudian, pada awal pandemi covid-19, kondisi sulit kembali melanda Indonesia. Banyak perusahaan besar yang tidak bisa lagi mengoptimalkan usahanya.

"UMKM juga yang menyelamatkan ekonomi nasional. Saya punya keyakinan, tidak hanya di Indonesia. Kalau bicara keadilan ekonomi, hampir semua negara akan melakukan hal yang sama," imbuhnya.

Baca juga: Pemerintah Targetkan 10 Juta Sertifikasi Halal bagi Pelaku UMKM

Dengan besarnya peran tersebut, lanjut dia, sudah saatnya pengusaha besar dan UMKM untuk saling mendukung. "Tidak bisa lagi pengusaha besar berjalan sendiri, tanpa melibatkan UMKM. Investasi yang sehat, investasi berkualitas itu apabila ada sinergitas," jelas Bahlil.

Pihaknya telah membuat kebijakan untuk mendorong adanya kolaborasi antara pengusaha besar dan pengusaha kecil. Selama ini, belum ada aturan mengenai hal tersebut. BKPM pun ingin mengadopsi dari negara anggota G20 lainnya, seperti Jepang dan Korea Selatan.

"Sudah saatnya kita menjaga mereka (UMKM) dan bisa mendorong mereka untuk naik kelas," katanya.(Ant/OL-11)

BERITA TERKAIT