21 August 2022, 15:45 WIB

Dituding Ada Kebocoran Data Indihome, Telkom : Itu Hoaks dan Tidak Valid


Mediaindonesia.com | Ekonomi

MI/Agung Sastro
 MI/Agung Sastro
Telkom tepis dugaan kebocoran data pelanggan Indihome

PT Telkom Indonesia (Tbk) bergerak cepat menanggapi informasi yang beredar adanya kebocoran data milik anak usahanya yakni Indihome.

SVP Corporate Communication and Investor Relation Telkom, Ahmad Reza mengatakan pihaknya sedari pagi  sudah dan terus melakukan pengecekan dan investigasi mengenai keabsahan data-data tersebut. 

"Temuan awal data itu hoaks dan tidak valid," ujar Reza saat dihubungi, Minggu (21/8)

Di internal Telkom sendiri, lanjut Reza, data-data pelanggan sulit diakses mengingat ada enkripsi dan firewall yang berlapis. 

Hal yang meragukan lagi adalah soal data yang diklaim hackers. Jumlah pelanggan Indihome ada 8 juta pelanggan, sedangkan data browsing history yang diklaim hackers tersebut 26 juta data history. Adapun Telkom itu tidak pernah memberikan email address untuk pelanggan Indihome.  

"Saya yakin data browsing history itu bukan berasal dari internal Telkom. Ada kemungkinan data-data history browsing dihack karena mengakses situs-situs terlarang," tandasnya.

Hal lain yang menjadikan keanehan klaim data yang bocor itu adalah   sample yang dipergukana adalah data browsing history tahun 2018. 

"Apakah itu valid? Kok saya meragukan sekali," tukasnya.

Sebelumnya beredar informasi  bahwa data histori browsing pengguna layanan internet IndiHome bocor dan diunggah ke situs gelap. Data yang bocor berjumlah 26.730.798, berukuran 5GB. Data tersebut diperoleh pada Agustus 2022.

Data yang terekspose berupa histori berselancar di internet seperti tanggal, kata kunci, domain, platform, browser dan tautan URL. Selain itu, informasi pengguna berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), email, nomor ponsel dan jenis kelamin juga bocor.

Kementerian Komunikasi dan Informatika sedang mendalami dugaan data pelanggan IndiHome bocor dan masuk ke situs gelap. Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, dalam keterangan resmi, Minggu (21/8), menyatakan akan segera memanggil manajemen Telkom, selaku perusahaan induk, untuk dimintai keterangan soal insiden ini.

Kominfo juga akan meminta Telkom memberikan informasi langkah apa yang mereka lakukan untuk menindaklanjuti laporan ini.
  
"Kementerian Kominfo akan segera mengeluarkan rekomendasi teknis untuk peningkatan pelaksanaan pelindungan data pribadi Telkom, dan di saat bersamaan berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)," kata Semuel. (E-1)

BERITA TERKAIT