20 July 2022, 20:05 WIB

Semester I, Intiland Bukukan Marketing Sales Rp803 Miliar


Gana Buana | Ekonomi

Dok Intiland
 Dok Intiland
Wakil Komut PT Intiland Development Tbk Thio Gwan Po Micky (tengah) berbincang dengan Direktur Archied Noto P dan Wakil Dirut Suhendro P.

PENGEMBANG properti PT Intiland Development Tbk (DILD) sukses membukukan marketing sales Rp803 miliar di semester pertama tahun 2022. Pengembangan kawasan perumahan memberikan kontribusi terbesar mencapai Rp479 miliar atau 60% dari keseluruhan.

Kontributor berikutnya berasal dari segmen pengembangan kawasan industri yang mencatatkan marketing sales Rp214 miliar atau 26%, serta segmen pengembangan mixed-use & high rise senilai Rp110 miliar atau sebesar 14%.

Penjualan dari proyek-proyek berlokasi di Surabaya memberikan kontribusi Rp422 miliar atau 53% dari keseluruhan. Sisanya sebesar Rp380 miliar atau 47% berasal dari penjualan di proyek-proyek yang berlokasi di Jakarta dan Tangerang.

“Kami terus berusaha mengejar target penjualan di semester kedua melalui peluncuran produk-produk baru maupun pengembangan proyek baru,” kata Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono saat Public Expose secara daring di Jakarta, Rabu (20/7).

Selain perolehan marketing sales, Perseroan berhasil menjaga stabilitas kinerja dari pendapatan berkelanjutan atau recurring income. Di semester pertama tahun ini, Perseroan tercatat membukukan pendapatan berkelanjutan sebesar Rp338 miliar, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp333 miliar.

“Kontribusi recurring income bersumber dari pernyewaan perkantoran, seperti South Quarter dan Intiland Tower, juga pengelolaan sarana dan prasarana, serta fasilitas golf dan olah raga yang berlokasi di Jakarta maupun Surabaya,” terangnya.

Tahun ini, Perseroan berupaya mendorong peningkatan penjualan lahan industri dan produk pergudangan. Pasalnya, tingkat kebutuhan terhadap lahan industri dan properti pergudangan cenderung meningkat cukup pesat belakangan ini. Mengantisipasi trend tersebut, Perseroan telah memiliki sejumlah portofolio proyek untuk lahan industri  maupun pergudangan.

Selain mengembangan dua kawasan industri yakni Batang Industrial Park dan Ngoro Industrial Park di Mojokerto, Jawa Timur, Perseroan juga memiliki portofolio pergudangan Aeropolis Techno Park yang berlokasi di dekat bandara Internasional Soekarno Hatta di Tangerang. Perseroan punya keyakinan pasar properti akan berangsur-angsur pulih tahun ini. Minat beli dan investasi properti masyarakat mulai tumbuh kembali ditandai dengan tren penjualan dalam enam bulan terakhir.

Archied menjelaskan, Perseroan telah menetapkan prioritas-prioritas penting yang akan dijalankan tahun ini sebagai upaya untuk menjaga pertumbuhan usaha. Selain masih fokus pada pengembangan di proyek-proyek yang sudah berjalan, Perseroan tetap menyiapkan rencana pengembangan proyek baru yang setiap saat siap untuk diluncurkan.

“Kami terus memantau dinamika pasar properti serta arah perkembangan perekonomian nasional.  Peluncuran proyek baru, khususnya di segmen mixed-use & high rise kami tetap siapkan, tetapi menunggu momentum terbaik dan mempertimbangkan daya serap pasar,” ungkap Archied. (X-12)

BERITA TERKAIT