Sejalan pemulihan kondisi ekonomi global pasca-covid-19 yang sudah mengarah kepada status endemi, roda rantai pasokan kembali beroperasional sejalan dengan kebutuhan aktivitas ekonomi.
Ketersediaan pasokan bahan baku dan material memiliki peran penting dalam menjaga skalabilitas produksi dalam beragam sektor bisnis dan usaha.
Ketepatan waktu dalam layanan logistik menjadi salah satu kunci kesuksesan kegiatan operasional banyak industri.
PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM) memiliki spesialisasi dalam operasional kapal bulk carrier, adalah salah satu anak usaha dari PT Habco Primatama dan merupakan bagian dari solusi maritim terintegrasi.
Didukung dengan tiga armada kapal bulk carrier, HATM telah berhasil membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp 252 miliar dan Laba Usaha sebesar Rp 90.1 miliar pada tahun 2021 lalu.
Pada tahun 2022, HATM berencana untuk melakukan penawaran perdana umum saham (IPO) untuk meningkatkan modal serta mendukung kegiatan usaha perseroan.
Baca juga: Catat Kinerja Positif, Pangansari Utama Bersiap IPO
Direktur Utama HATM Andrew Kam mengatakan,"HATM sebelumnya merupakan divisi internal Habco Primatama yang mengoperasikan kapal bulk carrier."
"HATM kemudian didirikan pada tahun 2019 sebagai bentuk dedikasi dalam layanan kapal bulk carrier secara spesifik," kata Andrew dalam keterangan pers, Selasa (28/6).
"Penawaran perdana umum saham (IPO) ini merupakan langkah pengembangan HATM selanjutnya agar dapat menyeimbangi permintaan pasar. Pada tahun 2021, utilisasi armada kapal bulk carrier HATM hampir mencapai kapasitas penuh," jelasnya.
Adapun hasil IPO ersebut akan digunakan HATM untuk dapat membeli armada kapal bulk carrier baru sejalan dengan pertumbuhan permintaan pasar atas jasa pengangkutan.
HATM berencana untuk menawarkan sebanyak-banyaknya 1,220,000,000 (satu miliar dua ratus dua puluh juta) lembar dengan kisaran harga Rp150.- (seratus lima puluh rupiah) sampai dengan Rp250.- (dua ratus lima puluh rupiah).
Dengan demikian., total dana segar yang akan didapat dari penawaran awal ini sebanyak banyaknya Rp305 miliar rupiah.
Bersamaan dengan Konversi Hutang dan Program ESA yang akan dijalankan, total Hasil Penawaran Umum kemudian akan menjadi maksimal Rp350 miliar rupiah.
"Selain daripada pengembangan armada kapal bulker, dengan go public ini juga akan mendukung reputasi HATM untuk dapat bersaing dipasar regional dan internasional," ujar Hasanul Arifin Hasibuan selaku Komisaris Utama HATM.
Induk Usaha HATM, PT Habco Primatama sudah berdiri sejak 1991 dan telah mengembangkan usaha pengangkutan kapal laut dari hulu ke hilirnya.
Layanan Habco Group memiliki fokus pada logistik maritim yang termasuk namun tidak terbatas pada kapal tongkang, stevedoring, floating crane, docking, dan galangan kapal. (RO/OL-09)