17 May 2022, 18:00 WIB

Sandiaga: Pacu Bisnis UKM dengan Digitalisasi


Insi Nantika Jelita | Ekonomi

ANTARA/Dhemas Reviyanto
 ANTARA/Dhemas Reviyanto
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno 

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan berbagai upaya dilakukan untuk terus mendorong pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) atau small and medium-sized enterprises (SMES) terjun dalam ekosistem digital.

Menparekraf dalam webinar Think 20 (T20) Harnessing Digital Technologies to Accelerate SMES, Startups, & Creative Industry, Selasa (17/5) menjelaskan, sektor UKM mampu menyerap 97% tenaga kerja di Indonesia. Adapun kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap ekspor mencapai US$15,06 miliar.

"Berbagai program dilakukan seperti pelatihan talenta digital dalam bidang kewirausahaan untuk pelaku UMKM. Pemerintah terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk swasta dalam menciptakan produk kreatif," ujarnya.

Sandiaga menjelaskan, nilai ekonomi digital Indonesia melonjak 49% year on year (yoy) menjadi US$70 miliar pada 2021 dan menjadi US$146 miliar pada 2025, berdasarkan laporan yang dikeluarkan Google, Bain & Company.

"Subsektor fesyen, kriya, dan kuliner akan meningkatkan ekosistem ekonomi digital di Asia, termasuk di Indonesia," ujarnya.

Saat ini terdapat lebih dari 8,2 juta usaha kreatif di Indonesia yang didominasi oleh usaha kuliner, fashion, dan kriya. Pertumbuhan yang pesat akibat teknologi digital juga memacu subsektor lainnya seperti film, animasi, desain komunikasi visual dan video bertumbuh.

Berdasarkan catatan Kemenparekraf, subsektor ekonomi kreatif menyumbangkan Rp1.153,4 triliun PDB atau 7,3% terhadap total PDB Nasional di 2019.

Sandiaga berujar pihaknya berupaya membuka peluang usaha untuk menciptakan lapangan kerja sehingga Indonesia dapat mendongrak ekonomi.

"Kolaborasi Indonesia dengan negara G20 penting meningkatkan ekosistem ekonomi digital khususnya technopreneurship," pungkasnya.

Baca juga: Sinergi 6 Kementerian Dukung Komitmen BI Sukseskan Karya Kreatif Indonesia 2022

Dalam kesempatan yang sama, Akademisi dari Universitas Buenos Aires Gabriela Rigoni mengatakan, sektor UKM di negaranya berkontribusi 44% dari PDB nasional, yang mana lebih dari 50% pekerjaan bergantung pada sektor usaha kreatif itu.

"Jadi kita tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Kita perlu memikirkan bagaimana kita dapat membantu mereka secara lokal dan global," ucapnya.

Selama pandemi dua tahun terakhir, Argentina juga mendorong pengembangan UKM dan mempromosikan kewirausahaan melalui platform digital. Kelompok usaha setempat berinovasi menciptakan produk dan menjangkau konsumen untuk memasarkan produk mereka.

"Adanya pandemi covid-19, keterbatasan UMKM seperti jarak dan batas kita patahkan dengan teknologi sebagai akses pemasarandan kesadaran peluang bisnis baru," terangnya.

Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satriya menegaskan, UKM merupakan tulang punggung dasar perekonomian Indonesia. Sampai dengan 2023 ditargetkan 30 juta UKM go digital.

"Kita mengetahui 97% tenaga kerja telah diserap oleh sektor ini. Jadi pada dasarnya UKM itu tumbuh dengan memanfaatkan segala kemungkinan digitalisasi," tuturnya.

Pada 2020, disampaikan Edy, jumlah UKM digital di Indonesia hanya 8 juta, kemudian meningkat signifikan hingga menembus hampir 18 juta di tahun lalu.

"Dengan masifnya kemajuan teknologi memudahkan kita mencapai target 30 juta UKM masuk digitalisasi," tutupnya. (A-2)

BERITA TERKAIT