PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk, (bank
bjb) menetapkan penggunaan laba bersih perseroan termasuk pembagian
dividen untuk Tahun Buku 2021 sebesar Rp1,042 Triliun atau Rp99,11 per
lembar saham.
Angka tersebut setara dengan 51,77% dari laba bersih yang dibukukan di Tahun Buku 2021.
Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldy mengatakan, meski di tengah
gejolak pandemi covid-19 dan resesi ekonomi global, pihaknya tetap mampu bertumbuh dengan sangat baik. Laba bersih tahun buku 2021 tumbuh
positif, didukung oleh portofolio bisnis yang sehat dengan rasio non
performing loan (NPL) terjaga dengan baik dan pencadangan yang memadai.
Selain itu, aksi korporasi bank bjb untuk penambahan modal melalui hak memesan terlebih dahulu (right issue), berjalan dengan sukses. Bahkan
oversubscribe 100,48% dengan total proceed Rp924,99 miliar.
"Angka ini setara dengan 682.656.525 saham seri B yang diterbitkan. Ini
sebagai bukti kepercayaan dari para pemegang saham dan investor," kata
Yuddy usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2021 di
Bandung, Rabu (30/3).
Sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) terbesar di Indonesia, Bank bjb
terus tumbuh lebih besar sebagai sebuah konglomerasi keuangan. Bank bjb
maju bersama anak usaha yang dimiliki, mulai dari Bank bjb Syariah, bjb
Sekuritas hingga anak-anak usaha lainnya, baik yang sudah ada maupun yang akan dikembangkan lebih jauh.
Dia menyebut, best practice pun diterapkan dalam proses internal bank
bjb. Salah satunya di akhir 2021 lalu, mereka memperoleh Serifikasi SNI ISO 37001 Sistem Manajemen Anti Penyuapan, yang mempertegas komitmen dalam penerapan tata kelola yang baik di bank bjb.
Kinerja yang positif tersebut juga mengantarkan bank bjb untuk meraih
berbagai penghargaan dari sejumlah lembaga.
"Ini merupakan bentuk apresiasi nyata dari hasil kerja keras dan harmonisasi kerja sama yang baik dari seluruh insan bank bjb dalam berkontribusi menjadi penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah. Prestasi yang telah diraih diharapkan mampu menjadi pemicu semangat bagi bank bjb untuk memberikan tanda mata terbaik untuk masyarakat Indonesia," paparnya.
RUPST
Untuk diketahui, RUPST bank bjb ini dihadiri oleh seluruh Kepala Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota se-Jawa Barat dan Banten atau kuasanya serta
para pemegang saham publik. RUPST tersebut memberikan persetujuan atas
Laporan Tahunan Direksi termasuk pengesahan Laporan Keuangan Perseroan
dan Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun
Buku 2021.
Dengan agenda tersebut, RUPST juga sekaligus memberikan pelepasan atau
pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et decharge) kepada anggota direksi dan dewan komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilaksanakan sepanjang Tahun Buku 2021.
RUPST telah memberikan kuasa dan kewenangan kepada bank bjb dengan tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan dan praktik tata kelola yang baik untuk mengatur tata cara pembayaran dividen tahun 2021.
Selain itu, dilakukan pula penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan
Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2022,
dilanjutkan dengan penyampaian Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil
Penawaran Umum Perseroan, persetujuan dan pengkinian Rencana Aksi
(Recovery Plan) Perseroan, Laporan Rencana Aksi Korporasi Perseroan,
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.
Sesuai dengan keputusan RUPST, maka susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank BJB adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama Independen: Farid Rahman
Komisaris: Muhadi
Komisaris : Setiawan Wangsaatmaja*
Komisaris Independen : Fahlino F. Sjuib
Komisaris Independen : Diding Sakri*
Komisaris Independen : Tubagus Raditya Indrajaya*
Susunan itu berlaku terhitung sejak rapat ditutup dan berlaku efektif setelah mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dan memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Sementara sususan direksi terdiri dari
Direktur Utama: Yuddy Renaldi
Direktur Konsumer dan Ritel: Suartini
Direktur Komersial dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM): Nancy
Adistyasari
Direktur Operasional: Tedi Setiawan
Direktur Keuangan: Nia Kania
Direktur Kepatuhan: Cecep Trisna
Direktur Information Technology, Treasury & International Banking: Rio
Lanasier. (N-2)