BADAN Layanan Umum (BLU) diminta tidak besar kepala atas pencapaian positif sepanjang 2021. Semestinya, capaian itu menjadi pendorong untuk meningkatkan performa kualitas dan kinerja terhadap publik.
Demikian ditekankan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Koordinasi BLU 2022 pada Rabu (30/3) ini. "Jangan terlena dengan angka pertumbuhan besar," tegas Ani, sapaan akrabnya.
"Apakah sifatnya shock sementara, atau hasil kinerja yang benar menunjukkan prestasi. Kita mensyukuri kondisi keuangan membaik, namun tetap kritis terhadap diri sendiri," imbuh dia.
Baca juga: Presiden Sebut Dana Desa Ditambah pada Tahun Depan
Bendahara Negara mengingatkan bahwa peningkatan kinerja BLU dari sisi pendapatan, utamanya didorong kenaikan kinerja bidang kesehatan dan kelapa sawit. Kedua sektor memiliki performa apik akibat pandemi covid-19 dan dinamika pasar global.
Ketimbang berpuas diri, BLU diminta menelisik kembali capaian kinerja dan pelayanan kepada publik. Bisa jadi, tanpa adanya guncangan dari pandemi, kinerja BLU tak akan sebaik capaian di 2021. Oleh karena itu, kontrak kinerja BLU dianggap penting untuk direalisasikan.
"Dalam kontrak kinerja bisa memisahkan antara unsur yang sifatnya eksternal shock dan hasil karya yang nyata. Menangani shock juga merupakan hasil karya, tapi tidak boleh direduksi. Tidak boleh ditunjukkan dalam headline angka yang tidak mencerminkan kualitas organisasi," jelas Ani.
Baca juga: Fintech Milik Alibaba, Akulaku, Raih Pendanaan US$10 Juta
Pada 2021, pendapatan BLU mencapai Rp126,02 triliun, atau tumbuh 80,85% dari realisasi pendapatan 2020. Capaian tersebut lebih tinggi 214% dari target penerimaan BLU, yakni Rp58,97 triliun. Dengan capaian itu, BLU berkontribusi 27,5% dari total Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) nasional.
Namun, Ani mewanti-wanti agar capaian itu menjadi momentum untuk perbaikan BLU. Pasalnya, kondisi perekonomian masih belum stabil dan pandemi covid-19 belum selesai.
"PR kita masih banyak. Pada sisi human capital, kualitas SDM, pendidikan dan kesehatan, menjadi faktor sangat penting. Menentukan kemampuan kita memperbaiki kualitas," tutupnya.(OL-11)