PT Fintek Karya Nusantara atau dikenal LinkAja membangun kota virtual untuk memberikan pengalaman baru bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kota virtual itu akan terselenggara pada 3-14 Februari 2022.
Kota virtual Lokaborasi - Kolaborasi Karya Nusantara tersebut akan mempertemukan pengguna dengan sejumlah pedagang yang telah menjadi mitra LinkAja. Kepala Pemasaran LinkAja Wibawa Prasetyawan mengatakan, kota virtual dihadirkan untuk menyantukan potensi Indonesia.
"Dalam virtual city itu kita akan menyatukan potensi Indonesia. Untuk apa? Tentu mempercepat inklusi keuangan negeri," ujar Prasetyawan dalam peluncuran kota virtual Lokaborasi - Kolaborasi Karya Nusantara secara daring, Kamis (3/2).
Dia mengatakan, hal yang akan menjadi unggulan selama penyelenggaran kota virtual tersebut ialah karya atau produk kreatif dalam negeri. Karenanya, LinkAja berkolaborasi dengan Never Too Lavish, Maximal Footwear, dan Duha.
Selain meningkatkan inklusi keuangan digital, kolaborasi tersebut diharapkan mampu mendorong industri kreatif Tanah Air. Prasetyawan menambahkan, kota virtual itu juga akan menghadirkan sejumlah produk UMKM dalam negeri dan dapat diakses untuk dibeli oleh seluruh masyarakat.
Itu artinya, masyarakat baik pengguna LinkAja atau pun bukan pengguna berkesempatan untuk merasakan pengalaman kota virtual tersebut. Tidak hanya produk-produk UMKM, kota virtual juga akan menghadirkan hiburan musik, hingga rangkaian seminar untuk melengkapi pengalaman menjelajah kota digital itu.
Baca juga: LinkAja Hadirkan Layanan Business Solution Bagi Pelaku Usaha dan Korporasi
Kehadiran kota virtual, sebut Prasetyawan, akan melengkapi dan menguatkan ekosistem yang telah dimiliki LinkAja. Tercatat saat ini pengguna LinkAja mencapai 81 juta pengguna, dan 6 juta pengguna LinkAja Syariah.
Kemudian terdapat 4 juta pedagang yang telah masuk ke dalam ekosistem LinkAja dan tersebar di seluruh Indonesia.
"Ekosistem ini sangat besar dan siap digunakan semua parties yang berkepentingan. Mandat kita adalah mempertemukan antara sisi user dengan sisi merchant. Mempertemukannya dengan financial solution yang efektif, sehingga user dan merchant bisa bertemu di dalam platform yang seamless," pungkas Prasetyawan.
Sementara itu, Kepala Pengoperasian LinkAja Widjayanto Djaenudin mengungkapkan, LinkAja memiliki fokus untuk mengembangkan digitalisasi di empat sektor, yakni UMKM, pariwisata, transportasi, dan layanan kesehatan. Empat sektor tersebut dinilai potensial untuk tumbuh dan berkembang pesat dalam pemanfaatan teknologi digital.
Karenanya, LinkAja bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kementerian Kesehatan guna mengakselerasi digitalisasi di empat sektor tersebut. "Jadi kegiatan digitalisasi ini akan kita lakukan berkolaborasi dengan Kemenparekraf dan Kementerian Kesehatan," tutur Widjayanto. (A-2)