13 January 2022, 20:56 WIB

Uni Eropa Blokir Megamerger Pembuat Kapal Korea Selatan


Mediaindonesia.com | Ekonomi

AFP/Patrick T Fallon.
 AFP/Patrick T Fallon.
Model kapal rekreasi jelajah otonom Avikus milik Grup Hyundai Heavy Industries selama Consumer Electronics Show (CES) pada 6 Januari 2022.

UNI Eropa pada Kamis (13/1) memblokir penggabungan dua raksasa pembuat kapal Korea Selatan. Alasannya, ada kekhawatiran kesepakatan itu akan membatasi pasokan besar dari perusahaan pengangkut gas alam cair sehingga menimbulkan ancaman bagi keamanan energi Eropa.

Pengambilalihan itu terjadi pada Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering oleh saingannya Hyundai Heavy Industries Holdings. "Itu akan menciptakan posisi dominan oleh perusahaan gabungan yang baru dan mengurangi persaingan di pasar dunia untuk pembawa LNG," ujar Komisi Eropa.

Hak veto atas merger itu terjadi dua tahun setelah Brussel menghentikan penggabungan Tata Steel India dan Thyssenkrupp Jerman serta tiga tahun setelah pemblokiran penggabungan bisnis pembuatan kereta api Siemens dan Alstom yang membuat marah Prancis dan Jerman. "Mengingat bukti efek negatif dari merger (dan) tidak ada solusi, Komisi memutuskan untuk memblokir merger," kata kepala persaingan Uni Eropa Margrethe Vestager pada jumpa pers.

UE menemukan bahwa entitas yang digabungkan akan membuat grup yang mengendalikan hampir dua pertiga pasar kapal kargo LNG global dan akan tumbuh lebih dominan dari waktu ke waktu. Penggabungan terjadi ketika harga energi melonjak di Eropa dan ketika blok tersebut mencoba untuk beralih dari ketergantungannya pada gas alam Rusia ke sumber lain, termasuk LNG.

"Pelanggan Eropa akan ditinggalkan dengan beberapa alternatif untuk entitas yang digabungkan. Hanya segelintir pesaing yang akan tetap ada di pasar," Vestager memperingatkan.

"Tidak masalah lokasi perusahaan yang menggabungkan diri berada. Yang penting yaitu mereka bersaing untuk permintaan di Eropa atau tidak," katanya.

Baca juga: Saudi dan Hungaria Beli Aset Perusahaan Minyak Polandia

Penggabungan dua galangan kapal terbesar di dunia telah diberitahukan ke UE pada November 2019. Ini telah membuka penyelidikan mendalam pada bulan berikutnya. (AFP/OL-14)

BERITA TERKAIT