MENTERI Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan harga telur melonjak drastis karena tingginya permintaan.
Kembali menggeliatnya industri pariwisata membuat permintaan telur untuk perhotelan dan restoran naik signifikan.
Di sisi lain, persediaan mengalami penurunan karena banyak peternak yang gulung tikar akibat pandemi covid-19.
"Harga telur sekarang naik karena akhir tahun ini hotel, restoran, katering banyak buka. Sementara, suplainya terbatas," ujar Lutfi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (30/12).
Selain itu, sambungnya, telur juga banyak digunakan untuk keperluan bantuan sosial. Dengan begitu, stok di pasa semakin menipis.
Baca juga: Mentan Pastikan Kenaikan Harga Pangan bukan karena Stok Kurang
Kendati demikian, Lutfi meyakini harga komoditas yang kaya protein itu akan kembali turun pada Januari mendatang setelah euforia libur akhir tahun berakhir.
"Nanti Januari akan turun lagi karena permintaan berkurang. Sekarang biar saja mereka ambil keuntungan. Jika diambil garis lurus, harga telur masih di bawah harga kecukupan petelur jual. Jadi kita perlu kasihan juga," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, harga telur saat ini mencapai Rp34 ribu per kilogram (kg). Padahal, pada awal bulan, harga masih berada di kisaran Rp24 ribu per kg.(OL-4)