PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) berkomitmen untuk terus meningkatkan produktivitas masyarakat maritim di kota Bontang, Kalimantan Timur. Upaya tersebut dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap kesejahteraan warga di kawasan operasional.
Adapun, wujud dari komitmen itu dituangkan dalam program Creating Shared Value (CSV). Program yang berjalan sejak 2016 tersebut menaungi para nelayan yang bergerak di budidaya Lobster dan Kerapu di Keramba Jaring Apung (KJA) di Bontang.
Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi mengungkapkan nelayan-nelayan binaan mendapatkan pendampingan dan juga fasilitas berupa sisa-sisa material pabrik yang telah didaur ulang. Sebagai contoh, kayu untuk tiang penyangga serta drum-drum bekas yang telah dinetralisir untuk kepentingan budidaya.
Selain itu, perusahaan juga menopang manajemen pemasaran yang sebelumnya merupakan kendala utama bagi nelayan budidaya di daerah tersebut.
Baca juga : Bahan Bangun Menentukan Kualitas
“Sebagai perusahaan BUMN, kami memiliki peran sebagai agen pembangunan, termasuk terhadap masyarakat dan lingkungan. Di Bontang ini, kami melihat tingginya potensi budidaya lobster dan kerapu. Oleh karena itu, ini kesempatan kami untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat sekitar," ujar Rahmad melalui keterangan resmi, Jumat (24/9).
Pembinaan PKT bagi nelayan pesisir Bontang sudah menunjukkan banyak peningkatan. Ketika program baru dimulai pada 2016, hasil budidaya masih sangat minim. Sekarang, di sepanjang tahun ini, sebanyak 80 nelayam binaan sudah mampu memanen 3,5 ton kerapu dan 400 kilogram lobster.
“Keberhasilan budidaya ikan kerapu dan lobster di KJA ini juga erat kaitannya dengan kemampuan perusahaan untuk pengolahan limbah. Lokasi KJA binaan PKT terletak pada lokasi yang sangat dekat dengan pabrik PKT, sehingga dapat dijadikan sebagai bio indikator yang menunjukkan bahwa pengelolaan limbah cair yang baik di PKT tidak mengganggu kehidupan lingkungan perairan di sekitar,” tambah Rahmad. (OL-7)