18 August 2021, 10:11 WIB

Sumbang Devisa Negara, Pupuk Kaltim Ekspor Lebih dari 327 Ribu Metrik Ton Amoniak


Despian Nurhidayat | Ekonomi

Antara/Basri Marzuki
 Antara/Basri Marzuki
Pengapalan pupuk hasil produksi Pupuk Kaltim 

SEBAGAI produsen pupuk urea dengan kapasitas terbesar di Asia Tenggara dan Indonesia, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) tentu tidak asing dengan proses produksi bahan kimia Amoniak. Sebagai bahan dasar pembentukan pupuk urea, Amoniak menjadi sebuah komoditas terpenting yang diproduksi dalam jumlah masif oleh perusahaan.

PKT pun kembali menyumbang devisa bagi negara, dengan mencatatkan sebanyak 327.541 Metric Ton (MT) Amoniak hasil produksi PKT yang telah diekspor ke berbagai negara di belahan dunia, dengan nilai penjualan mencapai Rp1,79 triliun selama semester satu 2021 (Januari - Juni).

Adapun produksi Amoniak mencapai 2.82 juta ton sepanjang 2020 atau meningkat 3.89% dibanding jumlah produksi 2019.

Baca juga: Erick Thohir: Swasembada Gula Konsumsi Harus Dilakukan dan Dijalankan

Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi mengungkapkan, saat ini, potensi pasar global terbilang besar, baik untuk kawasan Asia maupun Amerika dan Eropa, sehingga dengan peningkatan ekspor produk pupuk dalam negeri, akan berdampak terhadap peningkatan devisa negara secara signifikan. Ekspor Amoniak ini merupakan upaya PKT untuk turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

“Memiliki peran sebagai produsen urea dengan kapasitas terbesar di Asia Tenggara dan Indonesia, segala bentuk aktivitas ekspor tentu kami laksanakan setelah kebutuhan di dalam negeri telah terpenuhi, baik untuk sektor subsidi maupun nonsubsidi, terutama di wilayah-wilayah yang menjadi tanggung jawab perusahaan,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Rabu (18/8).

Diketahui, kegiatan ekspor Amoniak pada semester satu 2021 ini, selain menggunakan metode Free on Board (FoB), juga menggunakan metode Cost, Insurance and Freight (CIF), dengan mengirim Amoniak sejumlah 5.250 MT menggunakan kapal armada milik PT Pupuk Indonesia Logistik (Pilog).

Metode CIF ini dipilih oleh PKT guna mengoptimalkan sinergi antarkedua anak usaha Pupuk Indonesia tersebut.

Adapun, selama periode paruh pertama 2021, negara tujuan ekspor Amoniak PKT adalah Australia, India, Korea Selatan (Korsel), Malaysia, Filipina, Taiwan, Thailand, Vietnam, Tiongkok, Jepang, dan Singapura.

Di industri petrokimia, senyawa Amoniak dikenal sebagai gas dengan bau yang khas. Dalam kehidupan sehari-hari, Amoniak memiliki beberapa kegunaan sebagai bahan baku, baik untuk kegunaan industri maupun rumah tangga, seperti bahan bakar maritim, obat obatan, bahan pembuatan amonium klorida pada baterai, asam nitrat, zat pendingin, kertas plastik dan detergen. Yang tak kalah penting, hampir 80% penggunaan gas Amoniak dari industri dunia adalah untuk bahan dasar pembuatan pupuk Urea.

Capaian perusahaan itu juga selaras dengan tema utama HUT Republik Indonesia tahun ini, yakni Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh.

Dalam hal ini, Tangguh karena PKT sebagai Badan Usaha Milik Negara masih mampu untuk memanfaatkan momentum perkembangan pasar baik domestik, bahkan hingga pasar internasional. Tumbuh, karena perusahaan mampu terus tumbuh dan berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi negara melalui kegiatan ekspor kali ini.

“Kami mengapresiasi kerja keras dari seluruh karyawan dan berbagai pihak yang mendukung kinerja perusahaan. Bertepatan dengan momen perayaan kemerdekaan, capaian ekspor Amoniak di semester satu tahun ini turut menjadi kebanggaan tersendiri bagi perusahaan, mengingat perusahaan dapat memenuhi kuota produksi pupuk nasional, sekaligus membuktikan bahwa produk ekspor produksi dalam negeri memiliki daya saing tinggi dan diterima pasar internasional dengan sangat baik,” pungkas Rahmad. (OL-1)

BERITA TERKAIT