SAAT ini Insinyur Indonesia telah memasuki era baru. Sistem keinsinyuran di Indonesia setara dan kompatibel dengan sistem global.
Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto saat pelantikan insinyur di Universitas Samratulangi,Manado,Sulawesi Utara, Senin (14/6). Ia menuturkan, sarjana teknik lulusan Program Studi (Prodi) yang telah diakreditasi PII saat ini sudah dapat disetarakan dengan lulusan dari negara maju.
“Insinyur Indonesia sudah diakui sejajar dengan insinyur dunia,” katanya.
Menurut Heru, dulu insinyur Indonesia digaji jauh tertinggal dari para insinyur asing. Sistem remunerasi insinyur di Indonesia masih tidak adil untuk insinyur lokal.
Baca juga : Erick Thohir: Pandemi Momentum Tepat Rapikan BUMN
Namun saat ini, dikatakannya, insinyur lokal telah mendapatkan tempat melalui standar kompetensi skala internasional, begitupun sistem remunerasi.
“Jadi kalau dulu gaji para insinyur Indonesia jauh tertinggal dengan para ahli asing, sekalipun kerjanya di tanah air, sekarang, remunerasi insinyur lokal bisa disetarakan dengan asing. Karena memiliki standar kompetensi skala internasional,” terangnya.
Heru mengatakan, Indonesia harus bisa memaksimalkan infrastruktur keinsinyuran melalui penambahan sarjana teknik, insinyur, dan insinyur profesional agar bisa berdaya saing global.
“Setelah infrastruktur keinsinyuran terbangun, maka kini saatnya menambah sebanyak-banyaknya sarjana teknik, insinyur, serta insinyur profesional,” ungkapnya. (RO/OL-7)