BISNIS produk pangan berbasis hewan menjadi salah satu aspek dalam menjamin ketahanan pangan di Indonesia. Karena itu, perusahaan penyedia produk pangan berbasis hewan, PT. Widodo Makmur Unggas (WMU) bertekad untuk terus menyediakan produk pangan hewani berkualitas dan sehat,
Direktur Utama PT WMU Ali Mas'adi bahkan menyebutkan, pihaknya menargetkan dalam 5 tahun ke depan, WMU bisa menjadi penyedia produk pangan berbasis hewan terbesar dengan serapan pasar di angka 15 persen.
Untuk mencapai itu, WMU yang memiliki unit usaha pembibitan, penetasan, budidaya ayam broiler dan rumah pemotongan ayam internal itu, menciptakan operasional terstandarisasi berdasarkan kekuatan riset dan pengembangan dalam menentukan formula dan teknologi pakan terbaik.
"Selain itu kami juga menerapkan teknologi tata laksana peternakan, menerapkan bio-security dengan ketat dan memperhatikan kesejahteraan hewan (animal’s welfare) di peternakan," kata Ali dalam keterangan tertulisnya.
Ali menegaskan, pihaknya berkomitmen menyediakan produk pangan hewani untuk seluruh masyarakat dunia dengan memaksimalkan kualitas produk dan pelayanan yang terjangkau bagi konsumen.
Model bisnis itu menghubungkan berbagai produksi makanan untuk menciptakan rantai nilai, direplikasi di seluruh kategori produk di pasar target, dengan peningkatan konsumsi protein didorong oleh pertumbuhan populasi, kondisi ekonomi dan preferensi masyarakat.
Baca juga : Pentingnya Memperkuat Posisi UMKM dalam Rantai Pasok
Di sisi lain, Ali menambahkan, tantangan terbesar dalam bisnis peternakan terintegrasi ini adalah hubungan antar manusia yang membutuhkan pendekatan dengan baik dan bukan hanya sekedar angka tetapi juga nilai
"Nilai-nilai yang dianut bukan hanya tersosialisasikan tetapi juga dirasakan dan dilakukan oleh setiap individu di dalam perusahaan. Nilai-nilai yang kami pegang itu ada lima, yakni loyalitas, profesionalisme, integritas, kolaborasi, dan sinergi,” katanya.
Ia menjelaskan, didukung pembekalan dan pelatihan dalam mengelola Sumber Daya Manusia (SDM), berdampak pada peningkatan kualitas dari SDM WMU. Sebab, selain memiliki perencanaan untuk pertumbuhan bisnis, perusahaan mempunyai perencanaan terhadap pertumbuhan dari setiap individu maupun tim di dalam perusahaan.
"Perencanaan tersebut meliputi berbagai hal guna menunjang peningkatan kapasitas. Adapun saat ini serapan tenaga kerja lokal Perseroan lebih dari 50 persen," ujarnya.
Ali memastikan, WMU dikelola secara profesional oleh tim manajemen yang paham akan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG).
"“Kami memilih kepada penciptaan nilai nyata yang dirasakan oleh semua anggota organisasi, semua individu, semua karyawan di dalam perusahaan," pungkas Ali. (RO/OL-7)