17 April 2023, 06:05 WIB

Zikir dan Ketenangan Batin


Iam/H-2 | Cahaya Hati

MI/Duta
 MI/Duta
Quraish Shihab.

SALAH satu yang sangat ditekankan Al-Qur'an dan hadis-hadis nabi ialah zikir. Berzikirlah mengingat Allah dengan zikir yang banyak.

Pendiri Pusat Studi Al-Qur'an sekaligus Cendekiawan Muslim Prof Quraish Shihab menjelaskan zikir dalam segi bahasa bisa berarti mengingat bisa juga dikatakan menyebut dan keduanya saling terikat. Jika seseorang mengingat sesuatu, akan menyebutnya dan begitu juga sebaliknya.

"Kalau Anda menyebut sesuatu itu menjadikan Anda mengingatnya atau mengundang orang lain mengingatnya, itu makna zikir dari segi bahasa," kata Prof Quraish.

Agama memerintahkan kita berzikir dan bisa dilakukan kapan saja, Al-Qur'an mengisyaratkan bahwa kita bisa berzikir sambil berdiri, bisa berzikir sambil duduk, bahkan bisa berzikir sambil berbaring. Tidak perlu berwudu untuk berzikir.

"Banyak hal yang harus diingat dari Allah, mulai wujud-Nya, kitab suci-Nya, ingat dan bacalah kitab suci-Nya, hari-hari-Nya, yaitu hari-hari kebesaran Allah sangat menonjol, ingatlah tsunami kaitkanlah dengan Allah, ingatlah tokoh-tokoh sejarah, ingatlah diri manusia."

Alhasil segala sesuatu yang Anda kaitkan dengan Allah, itu dapat berarti zikir. Karena itu, Allah menjadikan sekian banyak hal dalam kehidupan dunia ini sebagai jangkar-jangkar zikir.

Lihat orang sakit maka kita berzikir, mendengar guntur maka berzikir, dan lain-lain sebagainya segala sesuatu yang ada baik sengaja maupun tidak sengaja mengundang untuk berzikir.

Contoh sederhana lainnya, ketika bersin yang tidak sengaja itu agar berzikir mengucapkan subhanallah yang mendengar orang mengucapkan subhanallah, demikian seterusnya.

"Kehidupan ini kegiatan kita semuanya dapat kita jadikan jangkar untuk mengingat Allah sehingga Allah akan memelihara kita dari keterjerumusan di dalam apa yang tidak disukainya," pungkasnya. (Iam/H-2)

BERITA TERKAIT